Ketika Semua Tangan Terpaku di Dagu,
Ragu untuk Memulai Semua yang Baru,
Lirih Terdengar Suara Itu,
Memanggil Jiwa,
Untuk Maju..
Pusaka Indonesia didirikan oleh H. Heri Cahyono, yang akrab disapa Sam HC, seorang pengusaha asal Malang, Jawa Timur. Berangkat dari pengalaman pribadinya yang memulai karier sebagai tukang kayu hingga sukses membangun usaha dengan ribuan karyawan, Sam HC berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mencetak pengusaha serta profesional yang berintegritas.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Sam HC menginisiasi berbagai program berbasis pendidikan karakter dan peningkatan keterampilan. Salah satu wujud nyata dari program ini adalah didirikannya Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia, sebuah terobosan baru dalam mencetak PENGUSAHA & PROFESIONAL, dimana para santri dikembangkan sesuai potensi diri melalui tes psikologi. Dengan metode ini, setiap santri diarahkan sesuai bakat dan minatnya agar dapat berkembang secara optimal sebagai pengusaha maupun profesional yang siap bersaing di tingkat nasional hingga global.
Pusaka Indonesia menyelenggarakan program pendidikan untuk berbagai jenjang usia, tingkat pendidikan, dan latar belakang. Program pendidikan usia dewasa ditujukan bagi lulusan Pesantren, SMA, SMK, MA, Perguruan Tinggi, serta pelaku UMKM. Sementara itu, program pendidikan usia dini ditujukan bagi lulusan Pesantren, SD, MI, SMP, dan MTs.
Dengan mengusung sistem pendidikan pesantren yang terintegrasi dan berorientasi pada pengembangan potensi individu, Pusaka Indonesia berkomitmen mencetak generasi berkarakter Islam, kompeten, berintegritas, serta mampu beradaptasi dan berkembang menghadapi perubahan serta tantangan masa depan.
Terwujudnya generasi profesional dan generasi pengusaha yang beriman & bertaqwa, beradab & berakhlak, cerdas & berkarakter, mandiri & berdaya saing sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam perjalanan hidup manusia, Allah SWT membekali kita dengan tiga anugerah besar: hati, kepala, dan tangan. Hati menjadi sumber niat dan nilai, kepala menjadi tempat bertumbuhnya ilmu dan kemampuan berpikir, serta tangan menjadi alat untuk berkarya dan berkontribusi. Ketiganya bukan sekadar bagian tubuh, melainkan satu rangkaian amanah yang harus diselaraskan agar manusia dapat mencapai potensi terbaiknya. Ketika hati, kepala, dan tangan terhubung secara selaras, manusia dapat berpikir dengan jernih, bertindak dengan tepat, dan hidup dengan penuh berkah.
Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia) memahami bahwa pendidikan sejati bukan sekadar menambah pengetahuan atau melatih keterampilan. Karena itu, peta jalan pendidikan di Pusaka Indonesia dibangun berlandaskan prinsip 3H:
Ketiga prinsip ini tidak diajarkan secara terpisah, melainkan disatukan dalam sistem pembelajaran interkonektif dimana seluruh aspek saling terhubung dan membentuk kesatuan utuh.
Pusaka Indonesia menerapkan metode pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, yang disesuaikan dengan minat, potensi, karakter, dan gaya belajar santri. Ini menjadi strategi penting untuk terwujudnya efektivitas pembelajaran.
Pendidikan sejati bukan hanya tentang membentuk tahu, tetapi membentuk mampu dan mau. Bukan sekadar menumbuhkan kecerdasan, tetapi juga kesadaran dan keberdayaan.
Melalui peta jalan ini, kami berkomitmen mencetak generasi profesional dan generasi pengusaha yang beriman & bertaqwa, beradab & berakhlak, cerdas & berkarakter, mandiri & berdaya saing.
Kami meyakini bahwa untuk mencetak insan berintegritas tidak dapat dicapai hanya melalui penyampaian materi di ruang kelas. Karakter tidak tumbuh secara instan, melainkan melalui pendekatan yang menyeluruh, bertahap, dan berkelanjutan.
Pendidikan karakter di Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia) dirancang untuk menumbuhkan karakter, membentuk perilaku, dan mengembangkan kompetensi santri yang dibutuhkan dalam dunia kerja ataupun berwirausaha.
Di Pusaka Indonesia, kami menganalogikan setiap santri baru layaknya sebuah biji. Sekilas semua biji tampak serupa, namun sesungguhnya masing-masing memiliki potensi tumbuh dan berkembang secara unik. Nilai sejati sebuah biji baru akan tampak ketika ia bertunas, tumbuh, dan akhirnya menghasilkan buah. Itulah cerminan perjalanan seorang santri dalam menemukan jati dirinya dan mengaktualisasikan potensi terbaiknya, sehingga mampu memberi manfaat bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan sekitarnya.
Agar sebuah biji dapat tumbuh hingga menghasilkan buah, dibutuhkan metode dan teknik penanaman yang tepat. Langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis biji untuk memahami perlakuan apa yang dibutuhkannya, serta menilai tingkat kesuburan tanah agar biji tersebut dapat ditanam di tempat yang sesuai dan subur. Semua ini bertujuan untuk memastikan biji memiliki lingkungan terbaik untuk bertumbuh dan berkembang.
Prinsip ini pula yang kami terapkan dalam pendidikan di Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia). Pada saat awal masuk pesantren, sebelum kegiatan pembelajaran aktif dimulai, setiap santri terlebih dahulu menjalani serangkaian tes potensi akademik, psikologi, dan wawancara mendalam. Melalui proses ini, kami mengenali minat, karakter, gaya belajar, dan potensi mereka, sehingga strategi pendidikan yang diterapkan dapat lebih tepat sasaran dan optimal. Kami percaya bahwa setiap santri adalah pribadi unik yang membutuhkan pendekatan yang sesuai dengan bakat, minat, dan karakternya, agar ia dapat mencapai potensi terbaik yang Allah SWT titipkan dalam fitrahnya.
Sebagaimana biji yang perlu dirawat, dipupuk, disiram, dan dilindungi dari berbagai ancaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, pendidikan karakter di Pusaka Indonesia juga dirancang melalui proses yang terstruktur, berkesinambungan, dan berkelanjutan. Proses pendidikan karakter ini dijalankan melalui lima tahapan utama berikut.
Santri diperkenalkan dengan pemahaman dan pengetahuan dasar sebagai fondasi awal. Tahapan ini menjadi landasan berpikir yang kokoh dalam membangun cara pandang, pola pikir dan mentalitas dasar.
Santri mulai mengasah keterampilan dan pengalaman melalui latihan nyata. Ilmu yang diperoleh diterapkan secara langsung agar nilai-nilai yang dipelajari tidak berhenti di ranah konsep semata.
Nilai dan keterampilan yang telah diasah mulai tampak dalam tindakan konkret. Santri diarahkan untuk mengambil peran aktif dalam menyelesaikan tantangan kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab.
Sikap dan perilaku positif ditanamkan secara konsisten dalam keseharian. Melalui rutinitas, nilai-nilai baik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan santri.
Nilai-nilai penting yang telah dibiasakan kemudian tumbuh menjadi karakter dan gaya hidup yang melekat. Pada tahap ini, santri telah menginternalisasi nilai-nilai sebagai bagian dari jati dirinya.
Mentalitas Dasar merupakan karakter pondasi yang ditanamkan kepada setiap santri di Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia) yang mencakup sikap disiplin, taat aturan, pantang menyerah, dan konsisten. Nilai ini menjadi kerangka sikap dan cara berpikir yang membentuk kepribadian santri dalam menjalani keseharian, baik di lingkungan pesantren maupun ketika terjun ke tengah masyarakat. Mentalitas dasar tidak muncul secara instan, melainkan ditumbuhkan melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan pengalaman langsung dalam kehidupan pesantren.
Di Pusaka Indonesia, menumbuhkan karakter adalah bagian penting dari proses pendidikan, karena dari karakter yang kuat itulah perilaku akan terbentuk. Dengan mentalitas dasar yang kuat, santri diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, adaptif, berintegritas, serta siap menghadapi tantangan zaman.
Core Value 4S merupakan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman hidup dan berperilaku bagi setiap santri Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia) dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik di dalam maupun di luar lingkungan pesantren.
Nilai ini memuat empat aspek, yaitu sadar selamat, sadar sosial, sadar energi, dan sadar lingkungan, yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan karakter santri yang sadar akan nilai-nilai kehidupan berkelanjutan.
Melalui Core Value 4S, santri Pusaka Indonesia diarahkan untuk tumbuh sebagai pribadi yang bertanggung jawab, peduli, dan bijak dalam setiap langkah hidupnya, demi terciptanya masa depan yang lebih aman, adil, dan berkelanjutan.
Kami hadir untuk membantu mencetak generasi profesional dan generasi pengusaha yang beriman & bertaqwa, beradab & berakhlak, cerdas & berkarakter, mandiri & berdaya saing sesuai dengan perkembangan zaman.
Di Pesantren Wirausaha Kalasuba Indonesia (Pusaka Indonesia), santri dibekali tidak hanya dengan ilmu agama dan adab Islami, tetapi juga dengan keterampilan hidup, kepemimpinan, serta kompetensi profesional dan kewirausahaan. Kurikulum kami disusun secara holistik, terintegrasi, dan berorientasi masa depan, berbasis pada minat dan potensi masing-masing santri. Pendidikan ini bertujuan membentuk pribadi yang terampil, mandiri, dan mampu menjalankan peran yang bermanfaat di manapun mereka berada.
Berdasarkan jalur pengembangan yang dipilih, lulusan Pusaka Indonesia diharapkan mampu meraih capaian yang sesuai dengan potensi dan arah karir mereka.
Lulusan dibentuk tidak hanya untuk cakap berpikir, tetapi juga terampil bekerja, tangguh berwirausaha, serta kokoh dalam karakter dan akhlak.